0

Barang-barang Bayi Yang Tidak Terpakai Diapain? Disimpan atau Disumbangkan?

Suka dukanya punya rumah mungil dengan bayi yang terus bertumbuh itu salah satunya adalah tidak bisa berlama-lama menyimpan barang-barangnya Anya sedari bayi.
Kalau ngobrol sesama emak-emak tentang barang-barang anak kita, kebanyakan ternyata disimpan di container plastik lalu simpen di gudang. Kebanyakan alasannya adalah siapa tahu nanti punya adik, barang si kakak bisa dipakai lagi.

Yang rumahnya besar sih enak ga usah pusing mikir storage. Walau kelihatannya kecil-kecil tapi ternyata menuh-menuhin banget lho. PR banget untuk yang rumahnya mungil, bisa sumpek rumah karena baju-baju bayi dan mainan-mainan yang udah ga kepake lagi. Kalau kalian bagaimana sih mengakali barang-barang si bayi yang ga kepake? Apalagi kalau seringnya beliin baju-baju dan mainan yang ga bisa dibilang murah. Barang-barang bayi kan cuma kepake beberapa bulan doang, paling banter setahun deh.

Nah kebetulan binggo nih, iseng-iseng kok nemu program Morinaga yang oke banget. Jadi nih Morinaga bikin kampanye #SiapCerdaskanBangsa untuk mengingatkan orang tua pentingnya stimulasi anak di 1000 hari pertama (sekitar 3 tahun) bagi perkembangan kecerdasannya. Morinaga menyadari betul bahwa tidak semua orang tua memiliki akses untuk memberikan stimulasi dini terhadap anaknya, entah karena kurang pengetahuan hingga minimnya alat-alat yang dapat memberikan stimulasi (mainan edukatif dan buku-buku bagus). Karena itu Morinaga mengajak kita semua untuk membantu sesama orang tua yang kurang mampu tersebut dengan mengunjungi website SiapCerdaskan.com
Setiap klik/kunjungan ke website akan dikonversi ke dalam nilai rupiah selama periode kampanye (April s/d Juni 2016) dan pada akhir periode, jumlah klik/rupiah yang terkumpul akan didonasikan untuk rehabilitasi sekolah di daerah lewat Yayasan ASA (Act, Serve, Aspire).

Gerakan ini juga akan didukung oleh Gerakan 1000 Hadiah Pertama, yaitu program pengumpulan donasi berupa buku dan mainan anak sebagai alat stimulasi perkembangan otak, kepada anak-anak yang membutuhkan. Siapapun bisa mendonasikan buku layak pakai dan mainan edukatif pada Morinaga Parenting Seminar Roadshow “Siap Cerdaskan Si Kecil Sejak Dini” dan mall to mall event: Dunia Generasi Paltinum, bulan April s/d Novermber 2016 di 15 kota.

Jadi bentuk dukungan kita bisa bermacam-macam lho. Dari mengunjungi website, ikut seminar parenting di Jakarta (tanggal 2 April nih, ada yang ikutan?), Bandung (21 Mei, kalau ada yang ikut kita bisa kopdar sekalian nih) dan Surabaya (6 Agustus). Selain ikutan seminar parenting, kita juga bisa berdonasi mainan edukatif dan buku-buku yang bermanfaat untuk menstimulasi kecerdasan batita. Ini lho yang kumaksud, jadi daripada barang-barang Anya menumpuk dan bikin sumpek, ya mendingan disumbangkan saja toh. Alhamdulillah banget kalau bisa membantu anak-anak lain yang kurang mampu, secara mainan dan buku-buku bagus bagi batita memang relatif mahal.

Oh ya, di website tersebut, kita bisa sharing cerita hadiah pertama yang kita berikan kepada anak. Katanya sih, hadiah pertama yang kita berikan ternyata mempengaruhi proses perkembangan kecerdasannya karena kita secara tidak sadar menstimulasi anak kita dengan hadiah tersebut.
Hmmmm…jadi mikir, hadiah pertama buat Anya tuh apa ya. Lupa euy, secara sering banget beliin hadiah hahaha. Kalau ga salah inget sih beliin mainan rattle binatang untuk menstimulasi pendengaran dan motorik miring/mengguling. Selain itu warna-warninya juga menarik Anya untuk memperhatikan. Kalau sekarang mah, kebanyakan beliin buku. Mainan edukatif yang terakhir dibeli slime, pasir kinetic dan lego-legoan. Boneka udah stop beliin, udah kebanyakan dan Anya cuma laper mata doang. Lebih menantang mainan box/lego daripada boneka. Kalau box/lego, Anya bisa belajar warna, menyusun bentuk, berhitung, motorik halus dsb.

image

Menjelang seminar parenting Morinaga di Bandung 21 Mei, keknya mulai ngumpulin mainan Anya yang udah ga kepake seperti soft book, teether, rattle dsb. Yuk!