1

30 September 2013

Aku sengaja mampir apotik untuk beli tespek lagi, sekaligus tiga! Emak-emak itu bilang, dari pengalaman mereka, rata-rata cobain tespek lebih dari 2x pas masa-masa menduga-duga hamil. Bahkan katanya beli 5-6 tespek sekaligus itu biasa.

Di Apotik Metro, ternyata ga begitu lengkap. Adanya tespek biasa, bukan yang compact. Katanya sih tingkat akurasinya sama aja dengan Sensitif. Aku beli merk Pregcycheck. Bentuknya seperti kertas litmus aja, dengan wadah penampung urin. Buatan US lho. Cara pemakaian agak berbeda dengan Sensitif compact. Hasilnya pun katanya keluar dalam tiga menit, beda dengan Sensitif yang semenit udah keluar hasilnya.

Sebenarnya berniat untuk cobain, Selasa pagi. Tapi pas ngobrol habis makan malam dengan si Mas, terbersit keinginan untuk coba saat itu juga. Toh di kemasannya tertulis kalau tes bisa dilakukan kapan saja. Ya udah, malam itu juga langsung aku coba. Kali ini walau deg-degan tapi lebih tenang dibanding yang pas tanggal 26. Tiga menit juga terasa singkat, karena tak lama setelah kertas dicelupkan, tak lama kemudian garis pertama muncul, disusul garis berikutnya cukup jelas. Yay!

Si Mas yang aku panggil langsung turun dan wajahnya berbinar pas aku tunjukin hasilnya. Aku dipeluk eraaaaat dan lama sambil mengucap terimakasih. Malam itu sebelum tidur, ia mengelus perutku dan  tersenyum.

Amiin, alhamdulillah, rasanya aku jadi cukup yakin kalau aku memang hamil. Tapi sampai dokter bilang ‘iya’ rasanya masih belum 100%. Minggu depan berniat untuk coba tespek lagi dan berkunjung ke dokter, tapi di RS dan dokter yang berbeda.

Nah soal cari dokter dan RS ini ternyata memusingkan. Aku baru 3 bulan di Bandung,enggak kenal situasi Bandung. Buta soal Bandung termasuk rumah sakit yang bagus/baik. Gugling-gugling, kebanyakan yang direkomen kok di utara. Haduh, jauh bener dari rumah kami. Dalam keadaan biasa dan engga macet (itu berarti diatas jam 22 hingga jam 5) waktu tempuhnya minimal 30 menit. Kalau keadaan biasa dan macet, bisa 1,5 jam. Yang terdekat dari rumah kami adalah RS Al Islam, tapi kok dokternya ga ada/sedikit banget yang direkomendasikan. Rekomendasi Galuh pun cukup jauh dari rumah.

Maunya sih cari dokter yang informatif/ga pelit informasi, ramah, sabar ndengerin curhat pasien tanpa judging, dan ngomong dengan bahasa yang dipahami awam. Kalau RS sih maunya cari yang deket-deket rumah dan jalan aksesnya ga macet, pro ASI, pro IMD, rooming-in, dan biaya bersalinnya terjangkau.

Sementara sih, pilihannya antara Al Islam (yang dekat, pro ASI, pro IMD, dan murah dibanding RS swasta lainnya). Alternatif lainnya mungkin RS Limijati, di JL. Riau, karena dokter-dokter obgyn-nya di situ banyak direkomendasikan di forum (walau denger pengalaman mamak kopi yang salah diagnosis kista padahal usus buntu pecah di Limijati situ, bikin ngeri). Minusnya adalah biaya persalinan mahaaal, lebih mahal dari RS Melinda. Cek link ini kalau mau tahu review rate persalinan di Bandung.

Ya sutra, kita lihat minggu depan pas cek ke RS Al Islam dulu ya.