4

5 Oktober 2013

Yay, yay, yay! Banyak kejadian dalam dua hari terakhir sejak terakhir nulis.

Akhirnya hari ini ke rumah sakit untuk check kandungan. Sekitar jam 9, kami ke RS Al Islam untuk konsultasi dengan dr. Rustama, SPOG. Dokternya udah sepuh, pas ketemu mengingatkan dengan bapak. Aku di-USG lagi untuk kesekian kali, dan katanya kantung rahim sudah kelihatan. Soal kista, katanya memang ada, tapi USG yang ada di ruang praktek kurang memadai untuk mengetahui apakah benar itu kista apa bukan. Aku tanya, kalau kista beneran gimana. Katanya, kalau kista fungsional sih nantinya akan hilang. Wah aku jadi agak lega dan berharap semoga beneran itu kista fungsional. Biar lebih jelas, aku disuruh USG ke Radiologi. Tapi si Mas ngajak ke RS Hermina Arcamanik aja. Apa pasal? Karena si Mas ga nyaman dengan situasi konsultasi yang sekalinya pasien masuk langsung 2 orang. Kalau mau nanya-nanya yang pribadi gimana, kan malu, begitu alasannya. Belum soal kerahasiaan dokter dan pasien.

Walhasil, tanpa mengindahkan kata dokter, kami ke RS Hermina Arcamanik. Oh, sebelumnya sempat bingung ding. Soalnya dapet rekomendasi Galuh untuk cek di RS Emma atau RS Sentosa. Setelah lihat jadwal praktik dan mempertimbangkan jadwal kami hari itu, kami memutuskan ke Hermina aja. Di Hermina sempet ditanya bagian pendaftaran pilih mana, karena ada 2 dokter yang praktek. Aku acak pilih dr Ira Febri Yani SpOG. Ternyata dokternya masih mudaaaa dan cantiiiik. Udah gitu informatif, doi mau menjelaskan hasil pemeriksaan. Jadi, hasil periksa hari ini adalah, positif kantung rahim terlihat. Usianya sekitar 5-6 minggu. Waaaa pantesan pas diUSG 26 September itu ga keliatan, lha kemungkinan baru 2-3 minggu umurnya.

Trus hasil selanjutnya yang cukup bikin kami tegang adalah, iya, ada kista seukuran +/- 5 cm dan 3,5 cm di sisi kanan rahim, kemungkinan kista endometriosis. Juga ada myom berukuran sekitar 1,5 cm. Untuk kista tunggu perkembangannya 4 bulan kedepan. Semoga mengempis sendiri, karena yang dikhawatirkan jika membesar dan menekan kandungan, bisa menimbulkan rasa sakit. Apalagi jika kista tersebut memuntir, bisa membahayakan si ibu dan janin lahir prematur. Kalau diambil tindakan operasi selama pas masih hamil, dikhawatirkan berakibat buruk untuk kandungan. Idealnya operasi dilakukan setelah bayi lahir. Untuk myom, karena masih kecil, tidak apa-apa.

Huffft, okeeee, antara lega tapi juga kuatir. Aku tadi sempet nanya, bagaimana kalau ambil pengobatan alternatif untuk kistanya (soalnya punya temen yang kena myom, dia ambil pengobatan sinshe di Kuala Lumpur, ga pake operasi, mengecil dan hilang sendiri). Selain itu juga kaget, kok ada myom juga. Sekeluarnya dari ruang praktek, aku bertanya-tanya dalam hati, sedih. Aku sudah menjalani hidup sehat, kok  bisa ada kista dan myom. Pertanyaan sama seperti waktu aku didiagnosis tumor jinak di payudara. Pas di-USG 2 tahun lalu juga ga ada kista apalagi myom, dokter di Panti Rapih juga bilang rahimku normal-normal aja.

Ketika aku mengabarkan soal kehamilan dan hasil periksa RS, kecemasanku tertutupi oleh ucapan selamat teman-teman. Kegembiraan mulai menyelimuti kami. Si Mas sampai malam ini sering banget menggoda dan menciumku, wujud rasa bahagia. Aduuhh semoga ucapan teman-teman sekaligus sebagai doa, bahwa kehamilan berjalan lancar dan sehat, amiiin.

Oia, perkembangan kehamilan dalam dua hari ini cukup menakjubkan. Aku kagum dan terkesima dengan perubahan tubuhku. Masak to, dalam semalam, payudara yang membesar cukup signifikan, wkwkwk. Si Mas sendiri juga memperhatikan perubahan ini. Selain itu, nafsu makan bener-bener drop drastis. Aku juga bingung, sepertinya belum morning sick sih. Tiap bangun sekarang rasanya kembung-perut rasanya penuh- bukan mual-mual pengen muntah. Kembung yang sampai males sarapan sama sekali. Tahu-tahu jam 9an lemessss banget, lemes kelaparan. Sekarang tiap hari bingung, makan siang dan malam sama apa, secara ga doyan apa-apa. Makanan yang bisa menimbulkan selera cuma terbatas, misal indomie (!!!!) dan es jeruk tanpa gula. Kalau kecut/asem, udah sejak lama aku suka banget ama citrasa kecut dan selalu order minuman tanpa gula.

Seperti malam ini. Dari siang ga pengen makan sama sekali, mual bayangin segala makanan. Yang kebayang cuma mie ayam jakarta dengan kuah kaldunya yang bening dan sawinya yang segar. Jadilah malam tadi aku merengek cuma mau mie ayam, lainnya ga iso kolu 😆

Kalau situasi tersebut disebut ngidam, itu bukan psikologis lho. Lha gimana, nyium bau nasi ayam hainan, soto betawi, pepper lunch, nasi liwet, ayam betutu, dll rasanya huek muaaaalll. Blas ga doyan. Malah dari sejak pagi rasanya pengin nguntal UC1000 seliter, karena terobsesi rasa segarnya. Untung di Hermina mau makan arem-arem oncom 3 biji.

Mual juga dialami malam-malam. Seperti kemarin pas nggoreng terong, rasanya ga kuat ama baunya sampai keluar keringat dingin. Tadi pas nonton bioskop juga, perut rasanya ga enak. Untung beberapa waktu kemudian mereda so bisa konsen nonton lagi.

Okay, tanggal 26 Oktober balik periksa lagi sama dokter Ira ya. FYI, biaya periksa di Hermina bisa 3-4 kalinya RS Al Islam :mrgreen: Tadi juga dikasih vitamin Vitamam I untuk memperkuat kandungan. Mohon doanya supaya aku dan adek bayi selalu sehat yaaaaa :menjura: