Ketika aku merasakan gejala-gejala hamil beberapa hari sebelum 26 September 2013, harapan bahwa akan hadir janin dan bayi dalam perutku, sungguh membahagiakan sekaligus bikin cemas. Bahagia, karena ide menjadi seorang ibu dari dulu selalu menarik buatku, bahkan jauh lebih menarik daripada ide untuk menikah. Cemas, karena ada ketakutan gejala-gejala tersebut adalah false alarm. Sekarang ada tambahan kecemasan, karena aku tahu tak mudah menjadi seorang ibu, tanggung jawabnya dan konsekwensinya.
Ketika makin yakin bahwa gejala-gejala kehamilan makin positif (dikuatkan dengan 3 kali tespek dalam 3 waktu yang berbeda), baru terpikir untuk membuat blog. Aku pikir dan aku rasa, it’s a good idea mencatat semua yang terjadi selama masa kehamilan hingga nanti (nantinya kapan, terserah sama Yang Di Atas). Bisa jadi pengingat buatku, dan sekaligus bisa dibaca my baby kelak jika ia sudah cukup dewasa, untuk memberitahukannya betapa hadirnya dia adalah hadiah terindah.
Aku pikir kehidupanku sangat penuh berkah dan tidak bisa melakukan hal lain selain bersyukur. Keluarga yang sangat aku cintai, orang tua yang mendidik aku hingga jadi seperti sekarang ini, lingkungan (termasuk masa lalu) yang membentuk aku jadi seperti ini, suami yang sangat aku cintai. Sekarang hadir, my baby, fy mabi, mein baby, mon bebe, mia bebo, mitt barn, bayiku…
witnessing motherhood and babyhood 